Mitra Bentala- melaksanakan kegiatan sosialisasi Program SPRINT II (Strengthening Partnerships for Resilient Community in Indonesia and Timor-Leste) di Lampung Selatan, pada 13 Juni 2025 di dua desa dampingan, yakni Desa Maja pada 12 Juni dan Desa Kelawi pada 13 Juni 2025, dengan tujuan memperkenalkan latar belakang, tujuan, pendekatan, serta rencana pelaksanaan Program SPRINT II secara menyeluruh kepada para pemangku kepentingan di tingkat komunitas.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal fase lanjutan program pengurangan risiko bencana (PRB) yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan dengan dukungan dari Asian Disaster Preparedness Center (ADPC).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain BPBD Lampung Selatan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, PMI Paluma Nusantara, media, Puskesmas Bakauheni dan Kalianda, perwakilan Kecamatan Bakauheni dan Kalianda, pemerintah desa, serta perwakilan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan Destana dari kedua desa.
Program SPRINT telah dilaksanakan sejak tahun 2023 dan menunjukkan dampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, Mitra Bentala melanjutkan program ini dalam fase SPRINT II selama 20 bulan, mulai Juni 2025 hingga Januari 2027. Fokus utama SPRINT II adalah peningkatan kapasitas kelembagaan serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan prioritas yang inklusif untuk membentuk komunitas yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana.
Dalam pelaksanaannya, SPRINT II menempatkan perempuan dan kelompok marjinal sebagai pusat perencanaan dan pengambilan keputusan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip inklusivitas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Tujuan akhirnya adalah membangun masyarakat yang tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap bantuan eksternal melalui pendekatan terpadu dan multidisiplin.
Kepala Desa Maja menyambut baik keberlanjutan program ini. “Berlanjutnya Program SPRINT II di Desa Maja merupakan kabar bahagia bagi saya. Saya berharap program ini dapat membawa perubahan yang baik, khususnya bagi kelompok Destana dan FPRB. Kegiatan-kegiatan yang dirancang ke depan diharapkan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat Desa Maja,” ujarnya.
Sambutan hangat juga disampaikan oleh Camat Bakauheni, Bapak Furqonnudin. “Beberapa bulan lalu saya mendengar Direktur Mitra Bentala menyampaikan harapan agar program ini berlanjut. Kini harapan tersebut telah terkabul. Sebagai Camat, saya merasa senang karena manfaat dari program ini telah dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Kelawi. Saya berharap ke depan program ini dapat dikembangkan juga di desa-desa lain di wilayah Kecamatan Bakauheni,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari berbagai perwakilan dinas di tingkat kabupaten, termasuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Kesehatan, yang menyatakan kesiapannya untuk terlibat dan membantu jika dibutuhkan.
Direktur Eksekutif Mitra Bentala, Rizani, menegaskan bahwa SPRINT II akan lebih berfokus pada aksi nyata di komunitas. “Berbeda dengan SPRINT I yang lebih banyak pada pengenalan konsep kebencanaan, SPRINT II ini akan lebih menitikberatkan pada implementasi kegiatan di masyarakat. Kami bangga karena kedua desa sangat antusias menyambut program ini,” ujarnya.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan berbagai pihak, Program SPRINT II diharapkan dapat memperkuat ketangguhan masyarakat di Desa Maja dan Desa Kelawi dalam menghadapi risiko bencana secara berkelanjutan dan inklusif.