Tanggamus, 8 Desember 2024 – Forum DAS Lampung bersama Mitra Bentala dan berbagai pihak terkait melakukan kunjungan dan monitoring program konservasi serta Taman Kehati di Desa Campang Tiga, Tanggamus, Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi teknik konservasi berbasis jasa lingkungan serta mengkaji potensi lokasi sebagai pusat riset dan edukasi.
Peserta Kegiatan
Kunjungan ini dihadiri oleh Prof. Slamet Budi Yuwono, M.P. (Ketua Forum DAS Lampung), Prof. Indra Gumay Febryano, M.S., Radhitya Pratama (CSR Danone Tanggamus), Rizani (Direktur Mitra Bentala), Ogja Ajitio (Koordinator Program Konservasi), Ardiyanti (Finance Mitra Bentala), serta Angit T.P (Pendamping Lapangan). Selain itu, sejumlah petani dari Kelompok Tani Campang Tiga turut hadir untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi mereka.
Evaluasi Teknik Konservasi dan Pengelolaan Lahan
Dalam sesi monitoring, Prof. Slamet Budi Yuwono menekankan pentingnya penerapan teknik konservasi seperti penggunaan rorak (parit resapan) dalam pola zigzag untuk meningkatkan infiltrasi air hingga 70% dari curah hujan. Ia juga menyampaikan bahwa jika rorak dikelola dengan baik di area 300 hektare, wilayah ini berpotensi menyerap hingga 15 juta m³ air. Sementara itu, Dr. Indra Gumay Febryano menyoroti pentingnya pemanfaatan tanaman tajuk bawah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati sekaligus manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Pengembangan Komoditas Lokal dan Vegetasi Bernilai Ekonomi
Selain konservasi lahan, diskusi juga membahas pengembangan komoditas pertanian lainnya. Prof. Slamet Budi Yuwono mengungkapkan bahwa rendahnya kualitas hasil pertanian masih menjadi kendala bagi petani. Oleh karena itu, diperlukan suplai bibit unggul serta pelatihan untuk meningkatkan hasil panen. Ifah, salah satu petani, juga menyampaikan harapannya agar akses pasar bagi hasil pertanian diperluas untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Keberlanjutan Program
Radhitya Pratama dari Danone menyampaikan apresiasi terhadap upaya kolaboratif antara Forum DAS Lampung, Mitra Bentala, dan masyarakat lokal. Danone berkomitmen untuk terus mendukung program konservasi berbasis jasa lingkungan guna memastikan keberlanjutan ekosistem dan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sementara itu, Rizani dari Mitra Bentala mengusulkan perlunya keterlibatan akademisi untuk mengevaluasi dampak program secara ilmiah serta mendukung diversifikasi tanaman bernilai ekonomi tinggi.
Kunjungan ke Taman Kehati Galih Batin
Sebagai bagian dari agenda, peserta juga mengunjungi Taman Kehati Galih Batin untuk menilai potensi taman sebagai pusat riset dan pendidikan lapangan. Dalam kunjungan ini, Prof. Slamet Budi Yuwono dan Prof. Indra Gumay Febryano menanam pohon mahoni setinggi 60 cm di Blok Repong. Prof. Slamet mengapresiasi inisiatif pengelolaan taman yang dilakukan oleh Aqua Tanggamus dan Mitra Bentala, sementara Dr. Indra menyarankan agar taman ini dilengkapi dengan lebih banyak koleksi tanaman langka sebagai ikon konservasi lokal.
Rekomendasi Tindak Lanjut
Sebagai hasil dari kunjungan ini, beberapa rekomendasi strategis yang disepakati antara lain:
- Optimalisasi Program Konservasi – Standarisasi desain rorak dan monitoring rutin sesuai dengan kondisi lokal.
- Pengembangan Komoditas Ekonomi Berbasis Lingkungan – Peningkatan kualitas hasil pertanian, diversifikasi tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti pala dan tanaman herbal.
- Pendekatan Jasa Lingkungan – Implementasi skema insentif bagi petani yang aktif dalam program konservasi.
- Kolaborasi dan Dukungan Akademis – Melibatkan akademisi untuk menilai dampak program dan mengembangkan lokasi sebagai pusat riset mahasiswa.
- Peningkatan Kapasitas Masyarakat – Pelatihan teknik konservasi dan wirausaha berbasis lingkungan.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya konservasi lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui praktik berkelanjutan.
