MitraBentala.or.id- Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan komitmen pengelolaan perikanan berkelanjutan, Mitra Bentala adakan Diskusi Publik dengan tema “Harapan dan Tantangan Nelayan Skala Kecil Dalam Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan”. Acara diselenggarakan di Hotel Aston Bandar Lampung pada tanggal 22 Januari 2025 dan dihadiri oleh 45 orang peserta dari berbagai kalangan, termasuk NGO, Pemerintah, akademisi, media, PPL, dan nelayan. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Bapak Makmur Hidayat, S.Pi., M.M., secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Bapak Makmur menekankan pentingnya pengelolaan perikanan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan melestarikan sumber daya perikanan melihat potensi perikanan yang ada di Provinsi Lampung. “Nilai ekspor perikanan rajungan di provinsi lampung mencapai 14,6 ribu ton dengan nilai 2,1 triliun. Hasil rajungan saat ini meningkat mencapai 155 ton atau mengalami peningkatan 15% dengan nilai 584 milliar. Berdasarkan hal ini sektor perikanan menjadi sektor yang penting” kata Bapak Makmur Hidayat, S.Pi., M.M.
Diskusi publik ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nelayan dan stakeholder terkait pentingnya pengelolaan perikanan berkelanjutan serta membangun kesepakatan dan komitmen bersama. Hasil diskusi ini akan menjadi acuan bagi pemerintah, nelayan, dan stakeholder lainnya dalam mengembangkan perikanan yang berkelanjutan.
Kelompok nelayan ikut menghadiri kegiatan untuk dapat menyampaikan aspirasinya dan berdiskusi secara langsung dengan pemangku kepentingan dengan harapan adanya dukungan dari semua pemangku kepentingan. Pada kesempatan ini salah satu perwakilan anggota Forum Nelayan dari Muara Gading Mas, Ibu Neng Tati Hartati menyampaikan “Dengan adanya pertemuan ini kami berharap adanya dukungan dan tindak lanjut dari pemangku kepentingan untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan di Provinsi Lampung sehingga pantai timur dapat menjadi penghidupan nelayan skala kecil tanpa adanya gangguan dari aktifitas nelayan yang merusak lingkungan” tegasnya.
Diskusi publik ini menghasilkan dokumen tanda tangan komitmen bersama dan beberapa rekomendasi penting untuk meningkatkan pengelolaan perikanan berkelanjutan di Provinsi Lampung dan terbangun komitmen dukungan dan kerjasama antar para pihak untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Rekomendasi ini akan menjadi acuan bagi pemerintah, nelayan, dan stakeholder lainnya dalam mengembangkan perikanan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini berjalan sukses dan produktif, dengan partisipasi aktif dari semua peserta. Diharapkan hasil diskusi ini dapat menjadi langkah awal menuju pengelolaan perikanan berkelanjutan yang lebih baik di Provinsi Lampung.