Mitra Bentala Bersama Destana dan FPRB Desa Maja, Susun Dokumen SOP Tanggap Darurat Tingkat Desa

Mitra Bentala Susun Dokumen SOP Tanggap Darurat Tingkat Desa bersama Destana dan FPRB Desa Maja

MITRABENTALA – Mitra Bentala Bersama Destana dan FPRB Desa Maja melakukan penyusunan Dokumen SOP Tanggap Darurat tingkat Desa.

Kegiatan dilakukan pada Hari Rabu, 7 Agustus 2024 di Balai Desa Maja. Peserta yang terlibat adalah Kepala Desa Maja, serta Kelompok Destana dan FPRB Desa Maja.

Secara geografis, Lampung Selatan terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, sebuah jalur yang dikenal dengan aktivitas seismik dan vulkaniknya yang tinggi.

Cincin Api Pasifik merupakan daerah di sekitar Samudra Pasifik yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi akibat pergerakan lempeng tektonik.

Di wilayah ini, Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah Lempeng Eurasia dan menukik ke bawahnya, menciptakan zona subduksi yang sangat aktif.

Proses subduksi ini menyebabkan tekanan besar di dalam kerak bumi yang ketika dilepaskan menghasilkan gempa bumi.

Susun Dokumen SOP Tanggap Darurat Tingkat Desa, Mitra Bentala dukung Destana dan FPRB Desa Maja
Susun Dokumen SOP Tanggap Darurat Tingkat Desa, Mitra Bentala dukung Destana dan FPRB Desa Maja

Kejadian gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan besar dalam hitungan detik, dan jika terjadi di bawah laut, gempa tersebut dapat memicu gelombang tsunami yang menghancurkan dalam waktu singkat setelah gempa utama.

Ketidakpastian dan kecepatan terjadinya bencana ini menuntut adanya kesiapsiagaan yang tinggi serta respons yang cepat dan tepat dari semua pihak yang terlibat.

Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) Tanggap Darurat untuk gempa bumi dan tsunami menjadi sangat penting sebagai panduan dalam menghadapi situasi darurat ini.

SOP ini bertujuan untuk memastikan adanya langkah-langkah yang terstruktur dalam menanggulangi bencana, mulai dari deteksi dini, kesiapsiaagaan dan respon cvepat, komunikasi dan koordinasi, hingga evakuasi dan penyelamatan di Desa Maja.

Dengan SOP yang jelas dan terkoordinasi, risiko dan dampak negatif dari gempa bumi dan tsunami dapat diminimalisir.

Hal ini juga membantu dalam mempersiapkan masyarakat agar lebih siap dan tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, sehingga keselamatan dan kesejahteraan mereka dapat lebih terjaga.

Salah satu anggota FPRB Desa Maja, yaitu Ibu Rita Apriyanti berpendapat bahwa “penyusunan SOP Tanggap Darurat penting untuk dilakukan sebagai panduan bagi warga Desa Maja agar dapat  merespons situasi darurat dengan cepat, tepat, dan efisien”

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Bapak Ari Afriansyah bahwa ”SOP menjadi dasar tindakan yang bisa dilakukan oleh masyarakat Desa Maja ketika terjadi bencana Gempa dan Tsunami”.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *