Kota Bandar Lampung sebagai salah satu kota pesisir di Indonesia menghadapi tantangan besar terkait dampak perubahan iklim.
Peningkatan curah hujan, banjir, genangan air, hingga penurunan kualitas lingkungan menjadi persoalan yang mendesak untuk ditangani.
Menyikapi hal ini, Mitra Bentala bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia dalam kerangka program Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN), menggagas inisiatif konkret untuk meningkatkan ketahanan iklim kota. Salah satu pendekatan yang diambil adalah melalui Program Lubang Resapan Biopori, dengan dukungan dari Rockefeller Foundation.
Program Biopori ini hadir sebagai solusi sederhana namun berdampak besar, terutama dalam pengelolaan air dan peningkatan daya resap tanah di kawasan perkotaan.
Biopori sendiri adalah lubang resapan yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, bertujuan untuk memperbesar daya serap air hujan ke dalam tanah, mengurangi limpasan permukaan, serta mencegah genangan dan banjir.
Melalui pendekatan partisipatif, Mitra Bentala bersama masyarakat dan pemerintah kota mengembangkan titik-titik biopori di berbagai kawasan padat penduduk yang rawan genangan.
Program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembuatan lubang resapan, tetapi juga pada peningkatan kesadaran warga akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan.
Selain membantu menyerap air hujan, biopori juga berfungsi sebagai media pengomposan sampah organik rumah tangga.
Hal ini memberikan manfaat ganda: mengurangi volume sampah dan sekaligus menghasilkan kompos yang berguna untuk penghijauan kota.
Dalam jangka panjang, praktik ini turut mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dari sampah organik yang tidak tertangani.
Penerapan biopori sebagai bagian dari strategi adaptasi perubahan iklim di Bandar Lampung menunjukkan bahwa solusi berbasis alam (nature-based solutions) dapat diterapkan secara efektif dengan biaya rendah dan hasil yang berkelanjutan.
Program ini juga menjadi ruang pembelajaran lintas sektor, melibatkan pelajar, komunitas lokal, dan pihak swasta, dalam menciptakan lingkungan kota yang lebih tangguh dan ramah iklim.
Kesuksesan Program Biopori di Bandar Lampung menjadi bukti bahwa kolaborasi multipihak sangat penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Dengan dukungan penuh dari Mercy Corps Indonesia dan Rockefeller Foundation, serta keterlibatan aktif masyarakat, inisiatif ini mampu mendorong transformasi menuju kota yang lebih berketahanan.
Ke depan, diharapkan program ini dapat direplikasi di wilayah lain, serta menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang pemerintah kota dalam pengelolaan lingkungan.
Kota yang tangguh bukan hanya soal infrastruktur besar, tetapi juga keberdayaan warganya dalam menjaga dan memperkuat ekosistem lokalnya.