jejamo.com, Lampung Selatan – Mitra Bentala dan SNV Indonesia bersama Pemkab Lampung Selatan mengadakan Workshop Daring ”Sanitasi Pasca-ODF dan Penanganan Covid-19 Lampung Selatan’” hari ini.
Kegiatan lokakarya daring ini diikuti 87 peserta yang berasal dari Pemkab Lampung Selatan, Provinsi Lampung dan juga kota/kabupaten di luar Provinsi Lampung seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan , DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Aceh dan 1 peserta dari Tokyo Jepang.
Narasumber pada acara ini berasal dari Bappenas yakni W Wahanudin (Kasubdit Sanitasi Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman), Kabids Sarana dan Prasarana Bappeda Lampung Selatan Deni, dan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan Jimmy Bagas Hutapea.
Acara diawali pengantar dari Direktur Mitra Bentala Mashabi yang menyampaikan beberapa hal terkait tema lokakarya daring ini.
Misalnya, perkembangan saniatsi usai dideklarasikan status ppen defecation free (ODF) dalam pandemi Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan dan langkah-langkah konkret yang akan dilakukan menuju sanitasi aman.
Disampaikan juga bahwa target pemerintah pusat melalui RPJMN 2020-2024 Kabupaten Lampung Selatan ditargetkan 90% sanitasi layak menuju aman pada tahun 2024.
Ini sama halnya yang ditergetkan untuk Provinsi Lampung 90% dan termasuk di dalamnya 10% untuk sanitasi aman.
W Wahanudin dari Bappenas menyampaikan bahwa urusan sanitasi adalah urusan bersama. Sebab itu, semua sektor mesti terlibat aktif untuk mewujudkan sanitasi aman.
Perhatian isu sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat saat pademi Covid-19 ini menjadi momentum.
Semua pihak saat ini perhatian untuk melakukannya.
“Ini dampak positifnya,” kata dia.
Komitmen kepala daerah sangat berpengaruh untuk percepatan menuju sanitasi aman tiap daerahnya.
Deni dari Bappeda Lampung Selatan mengatakan, pemda sedang menyusun RPJMD dan kegiatan sanitasi menjadi salah satu prioritas dalam perencanaan daerah.
Saat ini sedang dilakukannya revisi Perda pengelolaan air limbah domestik dan termasuk di dalamnya IPLT (Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja) terutama biaya jasa agar ditetapkan biaya yang bisa terjangkau masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Jimmy Bagas Hutapea menyampaikan beberapa hal konkret yang telah dan akan dilakukan terkait sanitasi pasca-ODF seperti akan selalu mengampanyekan dan sosialisasi kepada masyakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Misalnya mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, melakukan monitoring berkala kepada masyarakat untuk tidak membuang air besar sembarangan (BABS) dan terus melakukan pemicuan atau penyadaran ke masyarakat.
Kemudian saat ini juga selain ada program swasembada WC juga telah dideklarasikannya untuk program swasembada gizi dalam rangka untuk menanggulangi stunting di Kabupaten Lampung Selatan