MITRABENTALA – Langkah monumental dalam upaya pengurangan risiko bencana dilakukan oleh masyarakat Desa Maja Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan dengan terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) berbasis komunitas.
Kegiatan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) berbasis komunitas ini berlangsung pada Sabtu 10 Februari 2024 di Kantor Pemerintahan Desa Maja.
Pembentukan FPRB Desa Maja dihadiri oleh para tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah desa, perwakilan organisasi non-pemerintah, dan unsur terkait lainnya seperti perempuan, nelayan, petani, pemuda dan kelompok disabilitas. Program ini fokus pada pengembangan ketangguhan komunitas terhadap risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja.
Wahyu Hidayat, selaku perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, mengungkapkan bahwa pengalaman pahit tsunami tahun 2018 yang melanda Desa Maja menjadi pemicu untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko bencana.
BPBD, akan terus konsisten mendukung kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), memberikan perhatian khusus terhadap upaya tersebut.
Wahyu Hidayat juga menjelaskan bahwa pembentukan FPRB adalah langkah strategis untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi kegiatan pengurangan risiko bencana di pada tingkat desa. “BPBD pada tahun ini (2024), akan melakukan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Maja” Ujarnya.
Rizani, selaku Direktur Eksekutif Mitra Bentala, menyampaikan bahwa Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Maja tidak hanya akan menjadi wadah untuk membahas, merumuskan, dan merencanakan program-program pengurangan risiko bencana di desa, tetapi juga bertindak sebagai pusat informasi dan koordinasi dalam hal pengurangan risiko bencana.
Diharapkan FPRB dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya menciptakan masyarakat yang tangguh, adaptif, dan bersinergi dalam menghadapi risiko bencana.
Arlizon, SH., selaku Kepala Desa Maja menyampikan tekad dan dukungannya agar FPRB Desa Maja menjadi pelaku aktif dalam upaya penanggulangan bencana, termasuk jika terjadi bencana dan pasca bencana di desa.
Menurutnya “ini adalah langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang mampu bertahan dan beradaptasi di tengah tantangan risiko bencana yang semakin kompleks”.***