MITRABENTALA.or.id – Bencana kekeringan menjadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Desa Maja, Kalianda, Lampung Selatan.
Perubahan iklim yang semakin ekstrem, ditambah dengan tekanan terhadap sumber daya alam, menjadikan kekeringan sebagai salah satu bencana yang paling merusak dan meluas dampaknya.
Kekeringan membawa dampak yang cukup berat, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian dan air sebagai sumber utama mata pencaharian dan kehidupan sehari-hari.
Ketika hujan tidak turun sesuai dengan musimnya, tanah mengering, sumur-sumur menjadi kering, dan hasil panen pun menurun drastis.
Kekeringan sangat mempengaruhi ketersediaan air bersih bagi kebutuhan sehari-hari. Di banyak daerah, terutama Desa Maja. Kekeringan menyebabkan sumur dan mata air mengering, memaksa masyarakat untuk mencari air dari sumber yang lebih jauh.
Dampak kekeringan ini telah dirasakan oleh masyarakat Desa Maja setiap kali musim kemarau datang.
“Selama ini setiap musim kemarau datang, kami memenuhi kebutuhan air sehari-hari dengan mengangkut air dari sumber-sumber yang masih tersedia dengan menggunakan galon” Ucap Ibu Arsinah, Warga Dusun 1 Desa Maja. “kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”- lanjutnya.
Permasalahan kekeringan tersebut sudah pernah diatasi dengan dibangunnya sumur bor dari bantuan PemerintahKabupaten Lampung Selatan.
Dibangunnya umur bor diharapkan dapat menjadi tumpuan pada saat musim kemarau oleh Masyarakat. Akan tetapi setelah setahun berjalan, sumur tersebut mengalami kerusakan yang cukup berat mulai dari mesin, paralon penghubung antar bak hingga listrik yang digunakan untuk menjalankan mesin pompa.
Oleh karena itu Mitra Bentala bekerjasama dengan Destana desa maja lakukan revitalisasi sumber air tersebut untuk mengurangi dampak kekeringan yang lebih parah.
Kegiatan revitalisasi dilakukan pada 21-22 Agustus 2024, di RT 1 Dusun 1 Desa Maja, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Maja, Destana, FPRB, dipimpin oleh Teknisi dari Bandar Lampung yaitu Bapak Miskat turut serta bahu membahu dalam melakukan revitalisasi sumber air bersih ini.
Revitalisasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan pembersihan area sumur, perbaikan aliran listrik, penambahan selang dan paralon, penggantian mesin hingga pembuatan aliran air baru dengan jarak 500m dari sumber air agar masyarakat yang jauh dari area sumur dapat tetap menjangkau.
“Revitalisasi ini dilalukan untuk memfungsikan kembali sumber air yang selama ini tidak berfungsi, harapannya dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk menghadapi bencana kekeringan dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat” Ucap Rizani Direktur Mitra Bentala.
“Setelah sumur ini berfungsi kembali, diharapkan masyarakat dapat melakukan pengelolaan dan perawatan dengan baik” Lanjutnya.
Thoha sebagai masyarakat Desa Maja yang selalu merasakan dampak bencana kekeringan hampir disetiap musim kemarau menyampaikan kisahnya.
“Sebelumnya kami sangat kesusahan untuk mencari air di musim kemarau. Kami mengangkut air dari sumber-sumber yang masih tersedia atau membeli air. Jika sesekali turun hujan, kami akan menampungnya agar dapat dimanfaatkan. Namun saat kemarau terjadi, hujan hampir tidak pernah turun, dan dengan adanya bantuan perbaikan sumur ini akan sangat membantu kebutuhan masyarakat, terutama dusun 1. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh bahkan sampai membeli untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari” lanjutnya.