Persoalan sampah tak hanya jadi perhatian di dunia, tapi juga di Indonesia. Saat ini Indonesia memproduksi sampah 64 juta ton per tahun. Dari angka itu, 14 persen merupakan sampah plastik atau 9 juta ton per tahun.
Dampak buruk yang diakibatkan dari keberadaan sampah plastik terhadap lingkungan hidup masih menjadi masalah yang belum juga terselesaikan. Tidak hanya dari kesadaran penggunanya, produsen produk-produk yang menggunakan kemasan plastik pun juga harus membangun kesadaran, terutama mengenai penggunaan bahan daur ulang sampah plastik.
Cara mengurangi sampah plastik adalah salah satu metode yang penting diketahui manusia di era modern. Penelitian mengungkapkan bahwa ada jutaan ton plastik mengambang di lautan setiap tahunnya.
Hal tersebut jelas berdampak pada pencemaran air, mengancam kehidupan binatang dan alam, serta akan membawa hal buruk pada kesehatan manusia.
Dalam rangka kampanye mengurangi sampah plastik di indonesia, direktur mitra bentala ikut mengkampanye kan dengan penggunanaan tumbler (tempat air minum) sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan dan dalam upaya pengurangan sampah plastik (botol kemasan bekas air minum).
“Untuk itu diharapkan agar semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah maupun provinsi untuk ikut berpartisipasi demi menjaga lingkungan agar selalu bersih dari sampah plastik yang dapat merusak ekosistem. Pilihan paling mudah, kita harus mulai mengurangi penggunaan plastik agar membawa dampak positif pada kesehatan dan kelestarian lingkungan sekitar.”ujar mashabi.
“Apalagi di tahun 2025, Pemerintah Indonesia juga punya target mengurangi sampah plastik di laut. Ini sudah pernah disampaikan presiden dalam janjinya di forum internasional akhir tahun 2019 lalu. Maka dari itu, Ayo Kita Kurangi Penggunaan Plastik, perubahan itu bisa dimulai dari diri sendiri kemudian kita tularkan ke lingkungan”, tambahnya.