Mitra Bentala Menginisiasi Kegiatan Lokakarya Strategi Pemantauan dan Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan Way Kambas (KKPWK) Berbasis Masyarakat pada 25 Juli 2024 di Hotel Kyriad, Bandar Lampung.
Wilayah Konservasi Way Kambas merupakan salah satu kawasan konservasi yang memiliki peranan penting di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Way Kambas juga memiliki wilayah konservasi perairan yang merupakan bagian integral dari ekosistem keseluruhan yang meliputi hutan, sungai, rawa-rawa, dan laut.
Melihat pentingnya keberadaan Kawasan Konservasi Perairan Way Kambas, maka penting untuk dilakukan pengawasan dan pemantauan wilayah berbasis masyarakat. Pengawasan dan pemantauan berbasis masyarakat adalah salah satu strategi pendekatan yang efektif dalam konservasi wilayah perairan.
Saat ini terdapat banyak permasalahan yang menjadi penghambat pengembangan dan pengelolaan wilayah konservasi perairan Way Kambas yaitu adanya praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
Hal tersebut mengakibatkan penurunan populasi perikanan dan mengancam keseimbangan ekosistem. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya wilayah konservasi menjadi salah satu penghambat dan upaya pelestarian.
Kendala lain yang dihadapi adalah adanya keterbatasan sumber daya finansial dan teknis untuk mendukung program pengawasan dan pemantauan yang efektif. Oleh karena beberapa permasalahan tersebut, Mitra Bentala Menginisiasi kegiatan Lokakarya dengan melibatkan pihak pemerintahan, NGO dan Komunitas Lokal untuk Memperkuat kolaborasi antar pihak tersebut dalam upaya konservasi, serta menyusun strategi pengawasan dan pemantuan yang melibatkan komunitas lokal secara aktif dan berkelanjutan.
Kegiatan lokakarya menghadirkan Narasumber dari Akademisi Universitas Lampung Bapak Dr. Indra Gumay Febryano, S.Hut., M.Si., PSDKP Provinsi Lampung Bapak Hardian S.Y. Prayitno, S.Pi.,M.M., dan Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Desa Margasari Bapak Hasan Ubaidillah. Peserta yang terlibat dalam kegiatan adalah DKP Provinsi Lampung, Dinas perikanan Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Tulang Bawang, Pokmaswas Desa Margasari, Muara Gading Mas, Cabang, Kualas Teladas, Sungai Burung, Forum Nelayan Provinsi Lampung, PSDKP Provinsi Lampung, PPL Labuhan Maringgai dan Kabupaten Lampung Tengah, serta Starling Resources.
Menurut Bapak Rizani (Direktur Eksekutif Mitra Bentala) Kegiatan lokakarya penting untuk dilakukan agar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perlindungan sumberdaya perikanan dan rajungan di Pesisir Lampung. Dengan dilakukannya lokakarya dan diskusi di dalamnya diharapkan diperoleh rekomendasi dan masukan yang dapat meningkatkan dukungan terhadap masyarakat yang memiliki peran aktif dalam perlindungan sumberdaya perikanan dan rajungan tersebut.
Dari Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Tengah, Ibu Ratu Purwati berpendapat bahwa “Lokakarya yang melibatkan Provinsi, Kabupaten dan Komunitas sangat baik dilakukan agar menambah keharmonisan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak yang ada dilapangan”.
Pendapat yang sama disampaikan oleh Bapak Hasan Ubaidillah yaitu “terlibatnya berbagai pihak dalam diskusi akan membangun keharmonisan antara hubungan pihak-pihak terkait. Dengan adanya sesi sharing dari Pokmaswas 5 desa tersebut, maka Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten dan pihak-pihak terlibat dapat mengetahui permasalahan dari masing masing wilayah serta dapat memberi masukan untuk mengatasi permasalahan tersebut”. “Sharing dan diskusi juga dilakukan untuk menghindari miss komunikasi antara Pokmaswas dan Dinas-dinas terkait” pungkasnya.