Mitra Bentala Lakukan Pelatihan Budidaya Maggot dan Pemanfaatan Sampah di Desa Maja

Berikan Solusi Permasalahan Sampah Rumah Tangga, Mitra Bentala Lakukan Pelatihan Budidaya Maggot dan Pemanfaatan Sampah

Mitra Bentala. or.id- Sampah rumah tangga merupakan salah satu masalah lingkungan yang semakin mendesak untuk diatasi, terutama seiring dengan meningkatnya populasi dan gaya hidup masyarakat yang konsumtif. Setiap hari, rumah tangga menghasilkan berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik seperti sisa makanan, hingga sampah anorganik seperti plastik.

Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2023 Jumlah Penduduk di Lampung Selatan mencapai 1.101.376 Jiwa, dan rata-rata satu orang penduduk menyumbang sampah sebanyak 0,7 kg per hari, artinya di Lampung Selatan menghasilkan sampah setiap harinya sekitar 770.963,2 kg.

Jika tidak dikelola dengan baik, sampah-sampah ini dapat menumpuk dan mencemari lingkungan, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Namun, jika dikelola dengan bijak, sampah rumah tangga sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Dengan sedikit kreativitas, bahkan sampah yang dianggap tidak berguna sekalipun dapat dijadikan produk bernilai ekonomi. Sementara itu, sampah organik umumnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos akan tetapi memakan waktu yang lama sehingga salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan budidaya maggot dan menjadikan sampah organik sebagai pakan maggot.

Hal tersebut mendorong Mitra Bentala untuk melalukan pelatihan pemanfaatan sampah dan budidaya Maggot. Kegiatan pelatihan dilakukan pada 10 September 2024 di Balai Desa Maja dan diikuti oleh Kepala Desa, Kelompok Destana, Forum PRB, Masyarakat, dan Aparatur Desa Maja. Pelatihan ini menghadirkan  Narasumber Bidang Persampahan dari Dinas Lingkungan Hidup, Bapah Yulian Putra, S.IP dan Pelaku Budidaya Maggot Kondang Lampung Selatan, Bapak Warsito.

Tujuan dari Pelatihan Pemanfaatan Sampah dan Budidaya Maggot adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah secara bijaksana dan berkelanjutan, serta memanfaatkan limbah organik melalui budidaya maggot.

Dalam pelatihan yang berlangsung, peserta diberikan arahan untuk menangani sampah dengan cara pemilahan berdasarkan jenis (organik, anorganik dan B3), pengumpulan, pengangkutan, pengolahan di TPS dan pemrosesan akhir sampah di TPA. Bapak Yulian Putra, S.IP, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan menyampaikan bahwa “Di skala rumah tangga, sampah dapat dipilah bedasarkan jenisnya dan dijual. Setiap sampah memiliki nilai ekonomi, terutama sampah plastik”. “sampah organik yang jumlahnya lebih banyak dari sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi pakan maggot, maggot dapat mengkonsumsi sampah organik hingga dua kali lipat dari berat tubuhnya” Lanjut Yulian.

Bapak Warsito Pembudidaya Maggot BSF STMB Jati Indah Lampung Selatan memberikan pelatihan budidaya maggot mulai dari cara mencari bibit maggot hingga cara penanganan pasca panen. Selain itu, Bapak Warsito juga memberikan peralatan sekaligus bibit maggot untuk mendukung masyarakat melakukan budidaya secara mandiri. Pak Warsito memberikan informasi bahwa “Maggot memiliki nilai ekonomi yang tinggi, saat ini memiliki nilai 7000 per kilonya, sementara maggot kering memiliki nilai 50.000 perkilonya”. “Maggot dapat dijadikan beberapa produk seperti tepung maggot dan minyak maggot, minyak maggot memiliki harga jutaan setiap liternya. Minyak maggot digunakan sebagai bahan baku pembuatan skincare” Lanjut Warsito

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *