Mitra Bentala, Membangun Desa Tangguh Bencana Melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Kelawi

Mitra Bentala Fasilitasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan untuk Membangun Desa Tangguh Bencana

MITRABENTALA – Pada Jumat 09 Februari 2024, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) merupakan inisiatif yang dilaksanakan dengan kerjasama antara Mitra Bentala dan Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan.

Acara yang dihelat di Balai Pertemuan Desa Kelawi tersebut berhasil mengumpulkan 31 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk aparatur pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA), kelompok perempuan, pemuda, tenaga pendidik, dan pelaku usaha di Desa Kelawi.

 

Pembentukan FPRB ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kemitraan untuk Ketahanan Komunitas di Indonesia dan Timor-Leste (SPRINT), yang telah dilaksanakan secara luas di Lampung Selatan.

Mengingat Desa Kelawi berada di wilayah yang rawan terhadap bencana, terutama ancaman tsunami, langkah proaktif ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam menghadapi risiko bencana.

Dewi Ira Rahmawati, Koordinator Program Kebencanaan Mitra Bentala, menyoroti pentingnya FPRB sebagai wadah kolaboratif di tingkat komunitas.

 

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai langkah awal, tetapi juga sebagai tempat bagi seluruh pihak untuk berkoordinasi dan berdiskusi guna merumuskan strategi atau tindakan.

Dengan demikian, kebijakan kebencanaan dapat menjadi prioritas dalam pembangunan desa, dan risiko serta kerugian dapat diminimalisir ketika bencana terjadi.

Bapak Bahtiar Ibrahim, Kepala Desa Kelawi, menyambut baik pembentukan FPRB dan berharap bahwa dengan keberadaannya, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana dapat meningkat secara signifikan.

 

Toni Saputra, selaku Ketua DESTANA, menegaskan bahwa keberadaan FPRB tidak boleh terhenti hanya pada tahap pembentukan.

Dukungan dan pendampingan harus terus dilakukan, termasuk melalui berbagai kegiatan dan simulasi dalam skala besar.

Hal ini akan menjadikan FPRB bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam persiapan dan respons terhadap bencana.

 

Melihat ke depan, FPRB tingkat desa diharapkan bukan hanya sebagai indikator desa tangguh bencana, melainkan juga sebagai mitra strategis Pemerintah Desa/Kelurahan dalam upaya penyelenggaraan pengurangan risiko bencana.

FPRB diharapkan mampu menjadi wadah rembug desa, tempat pengkajian dan pembelajaran, serta sarana bagi berbagi pengalaman dalam penanggulangan bencana.

Selain itu, diharapkan FPRB dapat memfasilitasi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam rencana pembangunan di desa dan memotivasi partisipasi semua pemangku kepentingan.

 

Dengan tekad dan dukungan lintas sektor, FPRB Desa Kelawi menjadi bukti konkret komitmen untuk menciptakan masyarakat yang tangguh, adaptif, dan bersinergi dalam menghadapi risiko bencan

Serta aktif berkontribusi dalam penanggulangan dan rehabilitasi pasca bencana di semua wilayah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *