Taman Kehati PT. Tirta Investama Tanggamus sebagai area dan sarana yang mendukung Program Pendidikan Lingkungan Hidup menginisiasi kegiatan Sekolah Alam dengan konsep “Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif” yang dilaksanakan di Taman Kehati Kalibatin Pekon Teba Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus, Minggu (20/11/2022).
Program ini merupakan wujud implementasi Taman Kehati sebagai kawasan edukasi bagi masyarakat sekitar dan juga Sekolah Adiwiyata yang mendukung Pendidikan Lingkungan Hidup Program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Junaidi Yazid selaku Kepala Pekon Teba sekaligus pembuka acara pada kegiatan ini mengatakan, kegiatan sekolah alam merupakan hal yang sangat positif dan bertujuan menumbuh kembangkan semangat cinta lingkungan.
Kegiatan yang dihadiri oleh 40 Siswa SMA sederajat, yaitu dari perwakilan SMAN 1 Kota Agung dan SMKN1 Kobar ini dapat mendorong siswa untuk memperoleh pengalaman langsung mengenai pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di Taman Kehati. Tidak hanya siswa-siswi, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Kepala Pekon Teba, Pembina PALAPA, Muli Mekhanai Pekon Teba, Himpunan Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Lampung (Hima Sylva) dan Organisasi Penjelajah Alam Candra Cala Lampung.
Kegiatan kali ini diisi oleh pemateri Hazman Atsari, seorang pendiri Hutan Mikro dan Kader Konservasi Pemuda Tengah Selatan (Wildlife Warrior), Ganang Ardis Alfiando Duta Konservasi Universitas Lampung, Bisri Trio Candra Cala Lampung, dan Ahmad Firmansyah sebagai pendamping.
Saat menyampaikan materi, Hazman menjelaskan bahwa sekolah alam ini merupakan bentuk kolaborasi antara Taman Hutan Mikro dan Taman Kehati Galih Batin, yang menekankan pelibatan pemuda terhadap keilmuan biodiversitas yang dimiliki Indonesia serta bagaiman mengelolanya secara bijaksana yang dapat dimulai dari diri sendiri.
Sekolah alam secara teknis diformulasikan dengan pendekatan dalam pembelajaran mengenai lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience), sehingga outputnya menjadi Kader Pemuda Konservasi Kehati Galih Batin.
Sementara itu, Anggit Taubah Pangestu sebagai perwakilan Mitra Bentala dan Aqua Tanggamus mengatakan, setelah dilaksanakan kegiatan ini, untuk pertemuan kader selanjutnya perlu merumuskan tentang pendampingan dan kegiatan pembelajaran yang lebih dalam tentang aksi nyata mengenai lingkungan.
“Kegiatan sekolah alam ini bertujuan untuk membangun kader-kader konservasi dalam lingkungan sekolah SMA sederajat serta menanamkan rasa cinta lingkungan, juga perlu diketahui bahwa ini adalah kegiatan tahap awal, selanjutnya penting untuk pendampingan dan kegiatan pembelajaran yang lebih dalam tentang aksi nyata yang akan dirumuskan pada pertemuan kader selanjutnya,” pungkasnya.