Mitra Bentala- Rabu 03 Oktober 2024 Destana Desa Maja melakukan Sosialisasi Kebencanaan tingkat Dusun di Dusun 2 Desa Maja, kegiatan diikuti sebanyak 36 peserta dari Anggota Destana, Forum PRB, dan Masyarakat Dusun 2 Desa Maja.
Tujuan dari sosialisasi kebencanaan di tingkat dusun adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar. Dengan sosialisasi yang dilakukan, warga diharapkan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang langkah-langkah yang perlu diambil sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
Kegiatan dibuka oleh Ketua FPRB Desa Maja, Bapak Ahmad Yadi. Bapak Ahmad Yadi menyampaikan bahwa sudah terbentuk kelompok destana di Desa Maja, kegiatan kebencanaan penting untuk dilakukan karena Desa Maja termasuk Desa yang rawan terhadap beberapa bencana seperti gempa bumi, tsunami dan vulkanik. Apabila terjadi bencana di masa mendatang harapannya masyarakat sudah mengetahui tindakan yang harus dilakukan. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang potensi ancaman bencana, maka sistem mitigasi dan kesiapsiagaan dapat diperkuat.
Menurut Ibu Dessi Budiarti melalui materi yang disampaikan “Risiko bencana yang tinggi terjadi karena tingginya ancaman dan kerentanan, risiko bencana dapat dikurangi dengan menghilangkan atau mengurangi ancaman dan kerentanan serta meningkatkan kapasitas. Salah satu upaya peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh Destana Desa Maja adalah dengan melakukan sosialisasi di tingkat dusun seperti yang dilakukan pada hari ini”
“Untuk mengurangi risiko bencana, upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menghilangkan ancaman apabila memungkinkan untuk dihilangkan, jika ancaman terlalu besar maka harus dihindari. Jika tidak dapat dihilangkan dan tidak mampu dihindari maka ancaman harus dimitigasi. Mitigasi dalam konteks ini berarti mengambil tindakan untuk mengurangi dampak atau risiko dari ancaman tersebut. Jadi, meskipun ancaman tetap ada, upaya mitigasi akan membuat dampaknya lebih ringan atau lebih bisa ditangani” Ucap Field Officer Mitra Bentala, Afif Septian.
“Contohnya dalam skala rumah tangga, tata letak perabotan dalam rumah perlu diperhatikan. Furnitur tinggi seperti lemari, rak, atau kabinet harus dipasang dengan pengait ke dinding untuk mencegahnya roboh saat gempa. Barang-barang berat, seperti vas atau peralatan dapur, sebaiknya disimpan di tempat yang rendah atau di dalam laci yang tertutup agar tidak jatuh dan menyebabkan cedera” Lanjut Afif.